Bukan soal kesibukan namun kepedulian

"Thank God you sent this person into my life"

Kalimat di atas nampak lebay namun benar adanya bahwa di luar sana ada orang-orang yang bersyukur dengan kehadiran kita dalam hidup mereka.

Bukan soal waktu namun soal kepedulian. Tidak sedikit orang yang menyempatkan diri untuk membantu meringankan kesulitan orang lain disela-sela kesibukannya karena mereka peduli dan tidak sedikit pula orang-orang yang memilki waktu luang namun mereka tidak mau membantu orang lain karena pada dasarnya mereka tidak peduli tentang kesulitan orang lain.

Ada yang berfikir bahwa bantuan harus dalam bentuk yang terlihat wujudnya, namun ada bantuan dengan sekedar menemani, mendengarkan, memberi semangat, bahkan menepuk atau mengelus pundak.

Saya merasakan sulitnya menemukan bahkan menjadi orang yang bisa membantu orang lain tanpa tendensi apapun. Tentunya menjadi orang baik itu proses yang tidak singkat. 

Ada yang pernah mengatakan "kondisi apapun share kabar kamu ya" nyatanya saat ngesaherpun ujungnya butuh waktu lama untuk direspon. Sebenarnya bukan salah siapapun, ya... karena kita tidak ada dalam skala prioritas saja๐Ÿ˜….

Lalu sayapun mulai berpikir, aaa... mungkin mengapa banyak orang yang lebih memilih menshare kisah hidupnya di sosial media, bisa jadi karena in real life orang-orang terdekatnya hanya bisa ngasih respon disaat benar-benar free, sedangkan di sosial media tidak sedikit yang mengirimkan respon baik dalam bentuk stiker atau sekedar ngelike bahkan kalau benar2 care mereka bakal ngeDM. 

Walaupun banyak yang berpendapat apa yang terjadi di sosial media bukanlah fakta sebenarnya, namun inilah kenyataaannya, terkadang kita hanya melihat dari yang terlihat bukan alasan dibaliknya. Belum tentu orang yang ngelike postingan kita aslinya dia benar-benar menyukai itu, bisa jadi ada alasan biar dianggap friendly atau apapun itu motifnya dan tentu ada yang benar-benar menyukai itu. Namun yang mempost sesuatu diranah sosial tentu berdalih "I don't care what they think about me. This is my account and it is me". Namun kita harus bijak menyikapi hal-hal yang akan mengarahkan kita untuk menjudge seseorang akan postingannya, tidak semua yang terlihat adalah kebenaran. 

Di zaman ini menemukan orang tulus itu tidak mudah. Jika kamu menemukannya rawatlah dia baik-baik. Yang ngebantu kita karena ya udah pengen ngebantu aja.

Saya memahami semua orang punya masalah dan kesibukanya masing-masing, namun saat orang lain datang menanyai sesuatu atau meminta bantuan pada kita, itu tandanya Allah lagi ngasih ladang pahala buat kita. 

Haraplah balasan dari Allah, bukan dari orang yang kita bantu. Sesungguhnya Ia adalah sebaik-baiknya pemberi balasan๐Ÿ’“๐Ÿ’“๐Ÿ’“.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Notasi Imiah, Awalan SI, dan Konversi Satuan

Belajar memahami