Memilih
- Dapatkan link
- X
- Aplikasi Lainnya
Pradigma ini cukup sering didengar perempuan usia matang namun belum juga menikah. Bukankah perkataan ini terlalu intimidatif.
Wanita layaknya pria yang punya standar mengenai pasangan yang bakal mereka pilih untuk menjadi pendamping hidup mereka.
Bukankah semua pasangan yang memutuskan menikah memiliki harapan pernikahannya hanya sekali dalam seumur hidup.
Lalu atas dasar apa wanita tidak bisa menentukan standar pendamping hidupnya?
Mengapa wanita menjadi kaum yang harus buru-buru nikah karena alasan "masa subur"?
Apakah pernikahan hanya tentang memiliki keturunan?
Bukankah setiap pasangan yang menikah mengharapkan pasangan yang menentramkan, penuh cinta kasih, dan saling menjaga?
Fakta pernikahan hari ini menyuguhkan kekerasaan dalam rumah tangga, tingginya tingkat perceraian, dan berbagai masalah yang timbul dalam pernikahan yang tidak sehat akan berakibat fatal pada mental pasangan dan anak-anak yang mengalami deprsesi karena pertikaian orang tua.
Setiap rumah tangga pasti memiliki masalahnya masing-masing, tidak ada pernikahan yang tidak dihinggapi masalah.
Namun, aneh rasanya mengharapkan pernikahan yang meneduhkan namun keliru menentukan pilihan disejak awal dalam memilih seseorang yang bakal menjadi pasangan hidup.
Bukankah rumah tangga akan tentram jika sebagai pasangan kita memiliki lebih banyak pandangan yang sama dan sedikit perbedaan pendapat, namun saat kita berbeda pendapat kita bisa saling menerima perbedaan itu.
Pasangan yang memiliki goal yang sama tentang masa depan.
Pasangan yang kita nikahi adalah sesorang yang telah Allah takdirkan, namun kita tidak bisa dengan pasrah menerima siapa saja yang datang untuk menikah tanpa mengetahui akhlak dan katakternya.
Sebagai wanita kita bebas mendamba pasangan yang seperti apa, namun baiknya kita menyiapakn diri dengan ilmu untuk menyambut pria yang kita harapkan dalam doa dan upaya terus memperbaiki diri.
Tidak ada yang salah dengan menjadi wanita "terlambat" menikah.
Allah menakdirkan di waktu yang tepat dengan seseorang yang tepat.
Saat ini kita sedang berjalan saling mendekat dari ujung yang berbeda menuju satu titik yang sama dan akan bertemu di titik itu. Baik aku dan kamu tidak mengetahui seberapa panjang jalan menuju titik pertemuan kita.
Tiada pilihan bagi kita selain terus berjalan dan membekali diri dalam kepantasan hingga kita bertemu di titik pertemuan yang diijabmu ada namaku😊.
- Dapatkan link
- X
- Aplikasi Lainnya
Komentar
Posting Komentar