Salah satu kisah lucu yang masih membekas hingga kini saat ngekos di Semarang saat masih menempuh pendidikan di salah satu perguruan tinggi negeri di Semarang kala itu.
Aku lupa persis harinya apakah sabtu atau minggu, yang pastinya weekend.
Seperti rutinitas pagi kami biasanya di kosan yang dihuni sepuluh orang wanita ini setiap harinya salah satu dari kami secara bergilir memiliki jatah piket masak buat sarapan dan makan malam.
Layaknya pagi dihari weekend biasanya lepas sholat subuh berjamaah kami kembali ke kamar masing-masing untuk melakukan aktivitas pribadi, ada yang nyatai sambil rebahan, ada yang ngobrol, ada yang nonton berita sambil ngemil.
Pagi itu salah seorang teman yang memiliki jadwal piket masak akan membeli bahan untuk memasak, sebut saja namanya Vera. Seorang teman ini memiliki sepeda motor jadi biasanya dia akan menggunakan motor untuk ke ibu sayur yang jualan kebutuhan bahan pokok di depan gang kosan kami menggunakan mobil pick up. Jarak kosan ke mba penjual itu nggak jauh-jauh banget sih bisa jalan kaki juga kok.
Tetiba pagi itu ban motor Vera kempes, jadi dia meminjam motor teman yang lain, lepas belanja dan memasak dengan kecepatan kilat dia akan kebengkel di depan gang. Namun dari kosan ke bengkel itu mesti nanjak jadi lumayan pake tenaga kalau harus dituntun, berinisiatiflah dia untuk meminta bantuan salah seorang teman untuk mendorong dari belakang dengan menggunakan motor lain "stut".
Sumber: kharis27.wordpress.com
Kalian mesti pernah liat metode kayak ini kalau ada motor yang mogok atau kehabisan bensin di jalan bakal didorong dengan pengendara motor lain dengan menginjakan kakinya di kenalpot motor yang mogok, nah temen aku bakal pakai cara itu.
Diajaklah teman yang lain bisa bawa motor dong karna kan tidak mungkin salah satunya tidak bisa bawa motor.
Nah disinilah awal kegaduhan itu terjadi, tapi aslinya seru sih.
Teman sekosan yang dimintai tolong ini bisa dikata riderlah kalau ngedorongin bisa stabil dianya tapi entah jahil atau gimana dianya tidak mau bantuin padahal aslinya dia anaknya helpful, datanglah teman aku yang ban motornya kempes ini ke kamar aku dan berkata "Mba Ci, bantuin bawa motor ke bengkel". Lah akuanya yang saat itu tidak ngerti duduk perkaraya mah iya aja, aku pikirnya nemenin aja gitu ke bengkel, biasalah cewek-cewek.
Ganti pakaianlah aku dan keluar kosan, pas di parkiran mba Vera ini ngejelasin Mba Ci nanti naik motor aku ya, nanti aku yang dorong dari belakang, berarti motornya ga jalan dong, bisa stabil nggak ya akunya? pikirku. Sambil mikir, sambil ngeluarin motor dari parkiran. Dituntunlah motor keluar gerbang kosan, qadarullah dari balkon tetangga ada ibu-ibu yang lagi ngejemur handuk dan nyapa kita
"Mba motornya kenapa?"
"Bannya kempes Bu, mau dituntun ke bengkel di depan gang" sahut teman aku.
"Owalah mba, nggak usah ke depan gang, tuh dipojokan ada bengkel" ucap ibunya sambil nunjung bengkel yang hanya berjarak 20 meter dari kosan kami.
Sambil menengok ke arah pojokan, ternyata emang ada bengkel yang agak ketutup dan selama ini kita-kita pada nggak ngeh kalau itu bengkel dan kami berdua sambil bertatap sambil tersenyeum, tak lupa kami ucapkan terima kasih kepada ibu tetangga kosan kami.
Sekitar beberapa menitan kamipun balik ke kosan dengan wajah teman kosan yang penuh tanya, akunya berhasil nge-stut atau nggak.
"Udah ke bengkelnya Ci" Tanya temenku yang tadi diajak bantu nge-stut.
"Udah" jawabku singkat
"Kok cepet?" lanjutnya
"Di pojokan tikungan depan itu ternyata ada bengkel"
"Seriusan? alhamdulillah kalau gitu. Akunya tadi sempat bingung loh saat dia langsung ngajak kamu dan kamunya mau aja lagi, kamukan baru dua minggu yang lalu belajar bawa motornya" Ucapnya diiringi tawa.
"Aku pikir dianya bakal ajak Maya loh, malah manggil kamu" sambungnya. Mendengar hal itu akunya dalam hati iya-iya kok mau aja, haahaaahaa, dan ternyata temenku nolak itu bukan karena nggak mau bantuin tapi iseng mau ngerjain bikin kesel aja. Namun, tampaknya teman aku yang ban motornya kempes mungkin lagi dalam mode serius pagi itu jadinya nggak pengen ngerajuk merayu dan langsung nyari aku yang masih sangat newbie dengan berkedara motor.
"Mba Len, Mba Ci itu bukannya aku mintai tolong untuk nge-stut ya, aku yang bakal dorong, gila aja mba Ci nge-stut, orang baru bisa bawa motor" Nyeletuk Vera dari dalam kamarnya.
"Kamu sih Mba Len, nggak mau bantui" Ucap Widuri menggoda. Kamipun tertawa lepas di ruang nonton mengingak keajadian random pagi itu.
Sehat-sehat selalu semua teman-teman kosan😍
Komentar
Posting Komentar