Postingan

Bukan soal kesibukan namun kepedulian

"Thank God you sent this person into my life" Kalimat di atas nampak lebay namun benar adanya bahwa di luar sana ada orang-orang yang bersyukur dengan kehadiran kita dalam hidup mereka. Bukan soal waktu namun soal kepedulian. Tidak sedikit orang yang menyempatkan diri untuk membantu meringankan kesulitan orang lain disela-sela kesibukannya karena mereka peduli dan tidak sedikit pula orang-orang yang memilki waktu luang namun mereka tidak mau membantu orang lain karena pada dasarnya mereka tidak peduli tentang kesulitan orang lain. Ada yang berfikir bahwa bantuan harus dalam bentuk yang terlihat wujudnya, namun ada bantuan dengan sekedar menemani, mendengarkan, memberi semangat, bahkan menepuk atau mengelus pundak. Saya merasakan sulitnya menemukan bahkan menjadi orang yang bisa membantu orang lain tanpa tendensi apapun. Tentunya menjadi orang baik itu proses yang tidak singkat.  Ada yang pernah mengatakan "kondisi apapun share kabar kamu ya" nyatanya saat ngesaherpu

Belajar memahami

Gambar
Interaksi sosial adalah interaksi yang unik, dikarenakan kepribadian setiap orang berbeda satu sama lain, yang tentu saja kepribadian ini dipengaruhi berbagai faktor, salah satunya faktor lingkungan. Saya termaksud orang yang punya kisah pertemanan yang beraneka ragam karakter sejak masa kanak-kanak hingga sekolah menengah atas, saya berteman dengan anak yang prestasinya biasa saja dan anak cerdas di kelas saya, sayapun berteman dengan anak yang dikucilkan dan anak populer, sayapun berteman dengan anak yang nakal dan anak yang bullied , sayapun berteman dengan anak rohis dan anak gaul, sayapun berteman dengan anak dengan ekonomi menengah ke bawah dan ekonomi menengah ke atas, pada masa itu semua interaksi ini menurut saya berjalan baik-baik saja, walapun saya berinteraksi dengan berbagai karakter orang.  Beranjak dewasa ternyata memahami karakter manusia itu tidak mudah, karakter yang ditemui di dunia orang dewasa jauh lebih kompleks. Tidak sedikit orang yang kita temui penuh degan tak

Hikmah dan resiko menjadi pendengar

Gambar
Seiring bertambahnya usia dengan banyaknya peristiwa dan interaksi sosial yang bersifat sukarela maupun terpaksa membawa kita pada realita bahwa keadaan dan orang-orang yang kita temui tentu tidak semua sesuai ekspektasi kita. Sejauh ini saya punya pengalaman interkasi dengan berbagai kalangan tentunya dengan latar belakang pendidikan, sosial, ekonomi, agama, dan budaya yang berbeda dengan jenjang usia interkasi sosial yang saya jalani berada di rentan usia 14 tahun lebih muda dan 15 tahun lebih tua dari usia saya. Dari semua kisah baik dalam bentuk berbagi atau mendengarakan, tentunya sayapun banyak kekurangan dan mencoba sebijak mungkin mengambil pelajaran dalam setiap kisah hidup orang lain, bagaimana semestinya menyikapi, apa yang harus dan seharusnya tidak dilakukan jika saya berada pada kondisi yang sama suatu saat nanti. Pertama kali saya mendengar kehidupan labaratorium kampus di luar Indonesia adalah dari Dosen saya  yang merupakan lulusan universitas di Jepang,  saat saya mas

Butuh pengakuan

Gambar
                           Sumber: https://charmssingapore.com Beberapa tahun yang lalu saya bertemu seorang kawan lama. Dia anak yang tergolong cerdas saat kami sekolah dulu dan mereka taunya saya adalah anak yang biasa saja disekolah karena memang saya bukan tipe anak yang ambisius apalagi bureng. Sekian lama tidak bertemu tentu ada perubahan dalam kehidupan. Di saat pertemuan itu saya telah menyelesaikan pendidikan pascasarjana di sebuah universitas negeri di pulau Jawa sedangkan dia telah menyelesaikan program sarjana. Siang itu kami diskusi beberapa hal tetang karir, pengalaman, kondisi negara, sistem pendidikan, bahkan kisah masa lalu.  Entah ada angin apa tetiba dia mengutarakan satu kalimat yang mengejutkan "Walaupun kamu sudah S2 tapi aku lebih cerdas dari kamu" lah...lah.. kesambet apa dia. Perasaan sejauh kita ngobrol2 tidak ada sekalipun niatan merendahkan dia. Padahal tanpa dia mengatakan bahwa dia lebih cerdas dari sayapun saya mengakui itu, bahkan hingga saya m

Berdamai Dengan Keadaan

Gambar
Jelaslah sebuah kalimat yang terucap terasa mudah tersampaikan, namun sungguh berat menjalankannya. Tidak semudah itu berdamai dengan keadaan, menerima untuk hal yang menyakitkan adalah hal yang sulit kita terima. Makin dewasa serasa tekanan yang kita rasakan makin berat, pencampaian yang tak sesuai dengan usaha, harapan yang tak kunjung terwujud seakan hari-hari kita hanya dilingkupi kegagalan demi kegagalan, sedangkan diseberang sana ada orang-orang yang bisa tertawa lepas tanpa beban, meraih yang ingin diraih, seakan dengan mudahnya memiliki apa yang didamba. Setiap orang punya jalan takdirnya masing-masing. Jika Allah menetapkan takdir setiap orang berbeda mengapa Allah tidak menakdirkan kita dengan kehidupan yang baik-baik saja, tanpa beban ini, tanpa air mata, rasa sakit yang harus dibayar untuk setiap guratan senyum di wajah kita? Jawabannya hanya satu karena Allah tau kita sanggup dengan semua ujian itu. Mengapa kita melihat ujian kehidupan hanya berupa hal-hal yang  berwujud a

Iya Aja, ketimbang Kacau

Gambar
Salah satu kisah lucu yang masih membekas hingga kini saat ngekos di Semarang saat masih menempuh pendidikan di salah satu perguruan tinggi negeri di Semarang kala itu. Aku lupa persis harinya apakah sabtu atau minggu, yang pastinya weekend . Seperti rutinitas pagi kami biasanya di kosan yang dihuni sepuluh orang wanita ini setiap harinya salah satu dari kami secara bergilir memiliki jatah piket masak buat sarapan dan makan malam. Layaknya pagi dihari weekend biasanya lepas sholat subuh berjamaah kami kembali ke kamar masing-masing untuk melakukan aktivitas pribadi, ada yang nyatai sambil rebahan, ada yang ngobrol, ada yang nonton berita sambil ngemil.  Pagi itu salah seorang teman yang memiliki jadwal piket masak akan membeli bahan untuk memasak, sebut saja namanya Vera. Seorang teman ini memiliki sepeda motor jadi biasanya dia akan menggunakan motor untuk ke ibu sayur yang jualan kebutuhan bahan pokok di depan gang kosan kami menggunakan mobil pick up . Jarak kosan ke mba penjual itu

Study ke Negara Empat Musim, apa Saja sih yang Harus Disiapkan?

Gambar
  Tulisan sebelumnya aku sudah menceritakan bahwa aku berhasil   study debut   ke Korea selatan.  Seperti yang kebanyakan orang tau bahwa Korea Selatan adalah negara dengan 4 musim dalam setahun yaitu musim panas, musim gugur, musim dingin dan musim semi. Saat datang ke Korea untuk  study  atau wisata kalian harus memperhatikan musim apa yang sedang berlangsung, karena pakaian yang harus dibawa harus sesuai dengan musim agar tidak saltum alias salah kostum😊. Musim panas di Korea biasanya berlangsung sejak bulan Juni hingga Agustus. Jika datang pada rentang bulan ini maka kalian harus menyiapkan pakaian dengan bahan mudah menyerap keringat dan adem. Pada musim panas suhu di Korea Selatan akan berkisar 25-38 ℃ jadi jangan lupa juga untuk menyiapkan  sunscreen,  topi, atau baju lengan panjang yang bahannya ringan dan nyaman untuk mengurangi paparan sinar matahari secara langsung dan tentunya jangan lupa menyiapkan payung, dikarenakan diakhir bulan Juni hingga pertengahan Juli masuk musim

Postingan populer dari blog ini

Notasi Imiah, Awalan SI, dan Konversi Satuan

Bukan soal kesibukan namun kepedulian

Belajar memahami